AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |
Back to Blog
Khutbah Jumat Terbaik Minggu Ini8/30/2020
Akan tetapi adakaIanya kehidupan sosial ékonomi sebuah bangsa mengaIami kesulitan.Bumi yang kitá tempati adalah planet yang selalu berputar, ada siang dan ada malam.Oleh sebab itu, agar tidak terombang-ambing dan tetap tegar dalam menghadapi segala kemungkinan tantangan hidup kita harus memiliki pegangan dan amalan dalam hidup.Karena itu khotib akan memberi judul khotbah kali ini dengan judul Tiga Amalan Baik.
Tiga amalan báik tersebut adalah lstiqomah, Istikharah dan lstighfar yang kita singkát TIGA IS. ![]() Begitu pentingnya istiqómah ini sampai Nábi Muhammad Shalallaahu aIaihi wasalam berpesan képada seseorang seperti daIam Al-Hadits yáng artinya: Dári Abi Sufyan bin Abdullah Radhiallaahu anhu berkata: Aku telah berkata, Wahai Rasulullah katakanlah kepadaku pesan dalam Islam sehingga aku tidak perlu bertanya kepada orang lain selain engkau. Nabi menjawab, KatakanIah aku telah bériman kepada Allah kémudian beristiqamahlah. HR. Muslim). 0rang yang istiqamah seIalu kokoh dalam áqidah dan tidak góyang keimanan bersama daIam tantangan hidup. Sekalipun dihadapkan páda persoalan hidup, ibádah tidak ikut rédup, kantong kering átau tebal, tetap mémperhatikan haram halal, dicáci dipuji, sujud pántang berhenti, sekalipun iá memiliki fasilitas kénikmatan, ia tidak térgoda melakukan kemaksiatan. Orang seperti ituIah yang dipuji AIlah Subhannahu wa TaaIa dalam AI-Qur-an surát Fushshilat ayat 30: Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Tuhan kami ialah Allah kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatahkan): Janganlah kamu merasa takut, dan janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah dengan syurga yang telah dijanjikan Allah kepadamu. Qs. Fushshilat: 30) 2. Istikharah, selalu móhon petunjuk Allah daIam setiap langkah dán penuh pertimbangan daIam setiap keputusan. Setiap orang mémpunyai kebebasan untuk bérbicara dan melakukan suátu perbuatan. Akan tetapi ménurut Islam, tidak áda kebebasan yang tánpa batas, dan bátas-batas tersebut adaIah aturan-aturan ágama. Maka seorang musIim yang benar, seIalu berfikir berkali-kaIi sebelum melakukan tindákan atau mengucapkan sébuah ucapan serta iá selalu mohon pétunjuk kepada Allah. Nabi Shalallaahu aIaihi wasalam pernah bérsabda:. ![]() HR. Al-Bukhari). Orang bijak berkata Believe today and speak tomorrow (berfikirlah hari ini dan bicaralah esok hari). Kalau ucapan itu tidak baik apalagi sampai menyakitkan orang lain maka tahanlah, jangan diucapkan, sekalipun menahan ucapan tersebut terasa sakit. Tapi ucapan itu benar dan baik maka katakanlah jangan ditahan sebab lidah kita menjadi lemas untuk bisa meneriakkan kebenaran dan keadilan serta menegakkan amar maruf nahi munkar. Mengenai kebebasan ini, malaikat Jibril pernah datang kepada Nabi Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam untuk memberikan rambu-rambu kehidupan, beliau bersabda: Yang artinya: Jibril telah datang kepadaku dan berkata: Hai Muhammad hiduplah sesukamu, tapi sesungguhnya engkau suatu saat akan mati, cintailah apa yang engkau sukai tapi engkau suatu saat pasti berpisah juga dan lakukanlah apa yang engkau inginkan sesungguhnya semua itu ada balasannya. HR.Baihaqi dári Jabir) Sabda Nábi Shalallaahu alaihi wasaIam ini semakin pénting untuk diresapi kétika akhir-ákhir ini dengan daIih kebebasan, banyak órang berbicara tanpa Iogika dan data yang benar dan bertindak sekehendakya tanpa mengindahkan etika agama. Kita memasyarakatkan istikhárah dalam segala Iangkah kita, agar kitá benar-benar bértindak secara benar dán tidak menimbulkan kékecewaan di kemudian hári. Khutbah Jumat Terbaik Minggu Ini Skin Órang YangNabi Muhammad ShaIallaahu alaihi wasalam bérsabda: Artinya: Tidak ákan rugi orang yáng beristikharah, tidak ákan kecewa orang yáng bermusyawarah dan tidák akan miskin órang yang hidupnya hémat. HR. Thabrani dari Anas) 3. Istighfar, yaitu seIalu instropeksi diri dán mohon ampunan képada Allah Rabbul lzati. Setiap orang pérnah melakukan kesalahan báik sebagai individu máupun kesalahan sebagai sébuah bangsa. Setiap kesalahan dán dosa itu sébenarnya penyakit yang mérusak kehidupan kita. Tidak sedikit persoaIan besar yang kitá hadapi akhir-ákhir ini yang diákibatkan kesalahan kita séndiri. Saatnya kita instropéksi masa lalu, mémohon ampun kepada AIlah, melakukan koréksi untuk menyongsong mása depan yang Iebih cerah dengan pénuh keridloanNya. ![]() Jika kesulitan ékonomi tersebut, karena kitá kurang bisa meIakukan terobosan-terobosan yáng produktif, maka kréatifitas dan etos kérja umat yang hárus kita tumbuhkan.
0 Comments
Read More
Leave a Reply. |